pat.
Tujuan dari Akademi Digital Branding adalah untuk membantu pelaku UKM pemula di Desa Slogoretno meningkatkan kualitas produk mereka, baik dari segi produksi, pengemasan, maupun perizinan. Dengan demikian, diharapkan produk yang dihasilkan memiliki nilai jual yang lebih baik.
Narasumber pada kegiatan ini adalah Ratna Puspitasari, seorang pegiat UMKM dari Garda Transfumi Kementerian Koperasi UKM Republik Indonesia. Ia juga merupakan Fasilitator Nasional BPOM dan Pendamping PPH UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Materi yang disampaikan meliputi izin usaha, branding produk, pengemasan, dan pemasaran digital. Pelatihan ini sejalan dengan program Desa Cerdas yang diperkenalkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), yang fokus pada digitalisasi sektor ekonomi.
Camat Jatipurno, Mawan Tri Hananto, juga hadir dan memberikan sambutan. Ia mengapresiasi inovasi pemerintah Desa Slogoretno dalam mengembangkan berbagai program, terutama di sektor ekonomi. Mawan berharap kegiatan ini dapat diadopsi oleh desa-desa lain untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Kecamatan Jatipurno dan membantu pengentasan kemiskinan.
Kepala Desa Slogoretno, Suparmanto, menyampaikan bahwa Akademi Digital Branding Produk UKM merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Desa Cerdas. Ia menegaskan bahwa akan ada kegiatan lain di masa depan yang menyasar kelompok yang berbeda sesuai dengan pilar Desa Cerdas. Suparmanto berharap peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas usaha mereka.
Dengan kegiatan ini, Desa Slogoretno berkomitmen untuk mendukung pelaku UKM agar lebih siap bersaing di pasar. Melalui edukasi dan pelatihan, diharapkan pelaku UKM dapat memanfaatkan teknologi dan strategi pemasaran digital untuk memajukan usaha mereka. Inisiatif ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.