Orientasi RKDD diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari berbagai unsur masyarakat, termasuk perangkat desa, ketua RT, kader kesehatan, kader PKK, pelaku UKM, dan pengurus pokmas pengelola sarana air bersih. Peserta yang diundang akan menjadi sasaran program desa cerdas yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelompok.
Kegiatan yang direncanakan di akhir tahun 2023 mencakup beberapa akademi digital. Di antaranya adalah Akademi Digital Branding untuk pelaku UKM pemula, Akademi Digital Kader Kesehatan untuk kader kesehatan, Akademi Digital Tata Kelola Sampah untuk unsur RT dan PKK, serta Manajemen Digital Pengelolaan Sarana Air Bersih untuk pengurus pokmas. Semua kegiatan ini berbasis digital dan dibiayai oleh Bank Dunia.
Kepala Desa Slogoretno, Suparmanto, menekankan pentingnya kegiatan desa cerdas yang telah direncanakan sejak tahun lalu. Ia percaya bahwa program ini akan membantu masyarakat merubah paradigma agar lebih maju dan mengikuti perkembangan zaman. Suparmanto berharap enam pilar desa cerdas—mobilitas cerdas, tata kelola cerdas, masyarakat cerdas, lingkungan cerdas, kehidupan cerdas, dan ekonomi cerdas—dapat diterapkan di tengah masyarakat Slogoretno.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Desa Slogoretno akan semakin berkembang dan masyarakatnya dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup. Orientasi ini menjadi langkah penting menuju transformasi digital yang akan membawa dampak positif bagi seluruh warga desa.